[CERPEN] Persahabatan Berujung Permusuhan
Jika matahari telah tenggelam, maka sahabatlah
yang akan menerangi malam-malam yang kelam seperti bulan yang bersinar terang.
Bayu,
begitulah namanya. Dia adalah siswa yang saat ini sedang duduk di kelas XI SMK. Seorang yang
terlihat tampan. Rambutnya yang pendek menambah ketampanannya. Dia adalah
seorang laki-laki yang cukup terkenal di sekolahnya. Dia dikenal sangat baik
hati, sehingga semua orang menyukai dia.
Dia
bersekolah di sebuah SMK yang terletak di pinggiran Kota Surakarta. Dia tinggal
di sebuah kos bersama seorang ibunya. Dia adalah anak yang cukup pintar,
dirinya juga pernah mewakili sekolahnya dalam acara cerdas cermat yang
diselenggarakan oleh sebuah TV lokal ketika masih duduk di bangku sekolah
dasar.
Di
sekolahnya, dia berteman dengan semua orang. Tetapi yang paling dekat namanya
Dimas. Dimas adalah orang yang baik hati, ramah juga. Sayangnya, kekurangan Dimas
adalah sering salah paham, oleh karena itu banyak yang tidak terlalu suka dengan
sifat Dimas tersebut. Tetapi tidak dengan Bayu, dia mau berteman dengan Dimas,
malah mereka bersahabat. Mereka ke mall bareng, ngerjain tugas bareng, liburan
bersama, bermain hingga larut malam, seneng bareng, susah bareng, sedih bareng, bahagia
bareng. Mereka memang tidak terpisahkan, mungkin seperti pasangan kekasih saja.
Namun, pada
suatu ketika, Dimas salah paham dengan Bayu. Dimas merasa tidak terima dengan
apa yang dikatakan Bayu. Bayu terus menjelaskan kepada Dimas bahwa dirinya salah
paham. Dimas tidak percaya, malah memukul Bayu dengan tangannya. Mereka pun
bertengkar hebat, hingga satu sekolah bingung dan bertanya-tanya, “Mengapa
mereka bisa bertengkar hebat? Bukannya mereka sahabat?”
Setelah
kejadian itu, mereka bermusuhan. Bayu tidak mau lagi berteman dengan Dimas, walaupun Dimas
berusaha meminta maaf kepada Bayu atas semua yang telah Ia lakukan kepada Bayu.
Sungguh aneh kalau melihat mereka bermusuhan. Sampai suatu ketika, Dimas
merasakan kegalauan hebat karena kesepian. Dia tidak punya sahabat dekat lagi
di SMK. Tidak ada lagi yang mau mendengarkan cerita Dimas. Tidak ada lagi canda
tawa bersama seperti dulu lagi. Dimas menjadi stress berat. Nilai dia menurun
drastis. Satu minggu kemudian, Dimas bertemu Bayu. Dia langsung merangkul Bayu
sambil meminta maaf dengan penuh penyesalan. Bayu menerima permintaan maaf Dimas
dan akhirnya mereka kembali bersahabat.
Komentar
Posting Komentar